Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar istilah Jurusan Hubungan Internasional (HI)?. Tidak sedikit orang berasumsi bahwa HI akan mengajarkan beragam bahasa asing. Beberapa lainnya mungkin beranggapan bahwa HI akan mengajarkan cara-cara menjalin “hubungan” luar negeri.
Tidak sedikit orang juga berpikiran bahwa mahasiswa lulusan HI, prospek pekerjaanya akan menjadi diplomat yang akan ditempatkan di kantor kedutaan besar Indonesia yang ada di luar negeri. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, lalu apa sebenarnya jurusan hubungan internasional?
Jurusan Hubungan Internasional atau yang disingkat dengan HI merupakan salah satu bidang keilmuan dibawah rumpun ilmu humaniora. HI mempelajari perihal bagaimana negara saling berhubungan dalam tatanan global, baik itu secara politik, ekonomi, maupun sosial-budaya. Tidak hanya negara saja, aktor lain seperti perusahaan internasional dan organisasi internasional turut dibahas dalam melihat fenomena-fenomena yang terjadi secara global.
Topik yang dibahas sangat luas dan beragam mulai dari ekonomi-politik hingga konflik dan keamanan. Subjek yang akan dipelajari antara lain politik global, ekonomi global, hukum internasional, gerakan sosial internasional dan civil society, diplomasi, bahkan budaya menjadi bahasan dalam hubungan internasional. Dari itu semua, mahasiswa HI dituntut untuk peka dan mampu mengamati isu-isu yang terjadi di dunia internasional serta dampaknya terhadap dinamika global.
Pembelajaran dalam jurusan Hubungan Internasional sangat menarik. Tidak hanya terbatas pada diskusi akademik, ada banyak kegiatan lain yang dilakukan untuk mengasah hard maupun soft skill mahasiswa HI. Kegiatan yang paling sering dilakukan adalah simulasi sidang PBB dimana mahasiswa berperan sebagai diplomat yang mewakili sebuah negara untuk membahas sebuah isu.
Pelatihan etiket dan etika diplomat juga sering dilakukan untuk membekali mahasiswa dalam memasuki pergaulan internasional. Hal lain yang tak kalah seru adalah festival kebudayaan, agenda ini menjadi ajang mahasiswa belajar tentang kebudayaan negara lain dengan cara yang sangat menyenangkan seperti pertunjukan seni musik, pameran foto dan pertunjukan drama.
Pernahkah Anda beranggapan jika kuliah jurusan Hubungan Internasional maka akan menguasai beragam bahasa asing? Meski turut mempelajari beragam budaya, jurusan hubungan internasional bukanlah jurusan bahasa asing. Mahasiswa HI tidak akan dipaksa untuk berbicara lima bahasa resmi PBB, walaupun beberapa kampus di Indonesia memfasilitasi mahasiswanya untuk belajar berbagai bahasa tersebut.
Hanya saja, mahasiswa HI diharapkan minimal mampu menguasai Bahasa Inggris dasar, mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Sekali lagi disampaikan bahwa Hubungan Internasional bukanlah jurusan bahasan asing, sehingga tidak ada jaminan setelah lulus akan pandai berbagai bahasa asing karena fokusnya bukanlah pada mempelajari bahasa asing.
Anggapan bahwa lulusan HI hanya dapat bekerja di Kementerian Luar Negeri dirasa sangat sempit. Sebagaimana dijelaskan di atas, mahasiswa HI belajar banyak hal yang membuat peluang kerja lulusan jurusan ini sejatinya cukup luas. Gerakan sosial dan civil society yang diajarkan membuat lulusan HI berkesempatan menjadi seorang aktivis yang bekerja salah satunya pada organisasi non-profit.
Lulusan HI juga dapat bekerja sebagai peneliti dan akademisi karena telah dibekali kemampuan menganalisa selama proses perkuliahan, begitu juga dengan konsultan internasional. Menjadi international officers di perusahaan multinasional juga sangat dimungkinkan bagi lulusan HI atau bahkan memulai bisnis dengan skala internasional karena ilmu ekonomi dan bisnis internasional yang juga telah dimiliki lulusan HI.
Pengetahuan dan analisa terkait isu-isu internasional membuat lulusan HI juga dapat bekerja sebagai jurnalis di berbagai media. Selain hal tersebut, ada banyak pekerjaan yang dapat menyerap lulusan HI mengingat luasnya kajian hubungan internasional.