Krisis Iklim: Bagaimana COP29 Membentuk Aksi Global?

BY Fany Anggun Abadi
08 Oktober 2024
Krisis Iklim: Bagaimana COP29 Membentuk Aksi Global?

COP29 adalah Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-29, bagian dari rangkaian tahunan pertemuan yang dikenal sebagai Conference of the Parties (COP). Pertemuan ini merupakan forum global di mana negara-negara bernegosiasi tentang aksi kolektif terkait perubahan iklim, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, serta pembiayaan bagi negara-negara yang terkena dampak iklim yang lebih parah. COP adalah mekanisme utama untuk memantau dan mengimplementasikan Paris Agreement (Perjanjian Paris) yang ditandatangani pada 2015, yang bertujuan menjaga kenaikan suhu global di bawah 2°C dibandingkan tingkat pra-industri, dengan target ideal di bawah 1,5°C.

Pada COP29, yang akan berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada tahun 2024, pembahasan utama akan melibatkan Pembiayaan Iklim yaitu membahas target baru untuk pendanaan internasional dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Loss and Damage Fund yaitu melanjutkan inisiatif dana kompensasi untuk negara-negara yang mengalami dampak serius akibat perubahan iklim. Implementasi Paris Agreement berupa fokus pada adaptasi global dan bagaimana negara-negara bisa bekerja sama untuk mencapai tujuan iklim yang telah disepakati. (unfoundation.org, 2024)

Pertemuan ini juga akan melihat kemajuan negara-negara dalam menepati janji pengurangan emisi serta langkah-langkah konkret untuk membantu negara-negara berkembang yang menghadapi dampak iklim yang lebih parah. Perubahan iklim dan pembiayaan global seringkali menjadi topik utama dalam pertemuan-pertemuan internasional tentang perubahan iklim, termasuk COP29.

Komitmen Internasional: Pertemuan COP29 akan melihat komitmen internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero emissions (NZE). Negara-negara harus bersedia meningkatkan target reduksi karbon dan implementasi kebijakan iklim yang efektif. (Junarto, R., 2023)

Sumber Daya Pembiayaan: Pembiayaan global untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat penting. Mekanisme dan sumber daya pembiayaan perubahan iklim, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti hibah dan pinjaman, akan dibahas dalam konteks ini. (Muchtar, A.T., dkk., 2012)

Green Financing Policies: Indonesia, misalnya, telah mengeluarkan green financing policies dan incentives untuk menggantikan energi fosil dengan energi baru-baru ini. Kebijakan ini bertujuan untuk mencapai NZE dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. (Junarto, R., 2023)

Implementasi Green Banking: Implementasi green banking juga menjadi topik relevan. Bank Syariah Indonesia, misalnya, telah mengimplementasikan program penyaluran pembiayaan ramah lingkungan dengan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). (Febiola, V., Fasa, M. I., & Suharto, S., 2023).

Upaya Adaptasi: Upaya-upaya adaptasi petani terhadap perubahan iklim juga akan dibahas. Departemen Pertanian Indonesia telah menyusun strategi antisipasi, mitigasi, dan adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim, termasuk perubahan pola tanam dan pengaturan kalender tanam. (Muttaqin, I. B., 2018). 

Dalam rangka pertemuan COP29, diskusi tentang perubahan iklim dan pembiayaan global akan difokuskan pada meningkatkan kerja sama internasional, meningkatkan target reduksi emisi, dan implementasi kebijakan iklim yang efektif, serta dukungan finansial yang cukup untuk proyek-proyek iklim.

Daftar Rujukan:

Febiola, V., Fasa, M. I., & Suharto, S. (2023). Analisis Implementasi Green Banking Pada Bank Umum Syariah: Studi Pada Bank Syariah Indonesia. Jurnal Econetica5(1).

Junarto, R. (2023). Mitigasi perubahan iklim dan dampak pengelolaan sumber daya agraria: wawasan dari indonesia. Tunas Agraria6(3), 237-254.

Muchtar, A.T., Amelia, L., Dachlan, A.N., Nur, A.I., & Bastari, G.R. (2012). Studi Literatur: Pembiayaan Perubahan Iklim di Indonesia : Pemetaan Sumber, Mekanisme Penyaluran dan Penerima Manfaat Dana-Dana Terkait Perubahan Iklim.

Muttaqin, I. B. (2018). Adaptasi Petani Bawang Merah Terhadap Perubahan Iklim Di Dusun Klerek, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).

unfoundation.org. (2024). 5 Global Issues to Watch in 2024. https://unfoundation.org/blog/post/5-global-issues-to-watch-in-2024/