Pemikir kaum neorealis terkemuka yang tidak diragukan lagi adalah Kenneth Waltz. Buku karya Waltz yang berjudul Theory of International Politics berupaya memberikan penjelasan ilmiah tentang sistem politik internasional. Ia mengambil beberapa pandangan dari realisme klasik dan neoklasik sebagai titik awal dari pemikirannya. Menurutnya negara-negara merdeka hidup dan bergerak dalam sistem anarki internasional. Dalam pandangan Waltz, teori dalam hubungan internasional yang paling baik adalah teori yang terutama memfokuskan pada struktur sistem, pada unit-unitnya yang berinteraksi, pada kesinambungan, dan perubahan sistem. Dalam pandangan neorealisme, struktur sistem yang bersifat eksternal untuk aktor terutama dalam distribusi kekuasaan relatif merupakan fokus analitis sentral. Waltz menekankan pemikirannya dalam tiga poin penting dalam neorealisme, yaitu:
1. Struktur
Menurut Waltz, bentuk dasar hubungan internasional adalah struktur anarki yang terdesentralisasi di antara negara-negara. Negara-negara serupa dalam semua hal fungsi dasarnya yaitu, di samping perbedaan budaya, ideologi, konstitusi, atau personal, mereka semua menjalankan tugas-tugas dasar yang sama. Semua negara harus mengumpulkan pajak dan menjalankan kebijakan luar negeri. Negara-negara sangat berbeda hanya mengacu pada kapabilitas mereka yang sangat beragam. Dalam kata-kata Waltz sendiri, unit-unit negara dari sistem internasional dibedakan khususnya oleh besar atau kecilnya kapabilitas mereka dalam menjalankan tugas yang serupa, struktur suatu sistem berubah seiring dengan perubahan dalam distribusi kapabilitas antar unit-unit sistem. Dengan kata lain, perubahan internasional terjadi ketika negara-negara berkekuatan besar muncul dan tenggelam, dan dengan demikian perimbangan kekuatan bergeser.
Seperti diketahui, negara-negara yang sangat penting dalam menentukan perubahan-perubahan dalam struktur sistem internasional adalah negara-negara berkekuatan besar. Perimbangan kekuatan di antara negara-negara dapat dicapai, tetapi perang selalu menjadi kemungkinan dalam sistem yang anarki. Waltz membedakan antara sistem bipolar, seperti yang terjadi pada masa Perang Dingin dengan sistem multipolar yang terjadi ketika sebelum dan sesudah Perang Dingin. Waltz yakin bahwa sistem bipolar lebih stabil dan karenanya menyediakan jaminan perdamaian dan keamanan yang lebih baik dibandingkan sistem multipolar. Hanya dengan dua negara berkekuatan besar, keduanya dapat diharapkan bertindak untuk memelihara dirinya sendiri. Neorealisme Waltz membuat kurang lebih aturan-aturan bagi ketatanegaraan dan diplomasi. Argumen Waltz menegaskan bahwa struktur menentukan kebijakan.
2. Konsep Kedaulatan Negara
Menurut Waltz, untuk menyatakan bahwa suatu negara berdaulat berarti bahwa negara menentukan dirinya sendiri tentang bagaimana ia akan menghadapi masalah-masalah internal dan eksternal. Dengan demikian, kedaulatan negara berarti dalam posisi untuk menentukan suatu kondisi di mana biasanya dicirikan dengan istilah “kemerdekaan”. negara-negara yang berdaulat dianggap sebagai negara yang merdeka dari negara-negara berdaulat lain. Tidak ada yang berhak memerintah, tidak ada yang perlu dipatuhi. Tetapi untuk mengatakan bahwa kemerdekaan adalah suatu pemberian gelar yang perlu diperhatikan juga norma yang diakui. Artinya setiap negara perlu memperhatikan norma tentang kedaulatan negara yang seimbang dan sedang berlaku.
3. Konsep Kepentingan Nasional
Setiap negara menetapkan cara yang dipikirnya terbaik untuk menjalankan kepentingannya. Bagi kaum realis klasik, kepentingan nasional merupakan petunjuk dasar kebijakan luar negeri yang bertanggung jawab. Hal tersebut merupakan pemikiran moral yang harus dipertahankan dan dimajukan oleh para pemimpin negara. Namun, bagi Waltz, kepentingan nasional terlihat bergerak seperti sinyal otomatis yang memerintahkan para pemimpin negara kapan dan ke mana harus bergerak. Neorealis Waltz melihat bahwa negara-negara sebagai robot yang merespons terhadap keterbatasan impersonal dan mendikte sistem internasional. Waltz juga berpendapat bahwa negara-negara berkekuatan besar mengatur sistem internasional. Negara-negara berkekuatan besar dipahami Waltz memiliki kepentingan besar dalam sistem.
Bagi mereka manajemen sistem tidak hanya merupakan sesuatu yang memungkinkan tetapi juga sesuatu yang bermanfaat. Sangat jelas bahwa Waltz menghargai ketertiban internasional. Ia juga yakin bahwa ketertiban internasional lebih mungkin dicapai dalam sistem bipolar daripada dalam sistem multipolar. Dengan begitu, neorealisme adalah upaya untuk menjelaskan hubungan internasional dalam istilah-istilah ilmiah dengan mengacu pada kapabilitas negara yang tidak setara dan struktur anarki sistem negara. Dengan memfokuskan pada negara-negara besar yang hubungannya menentukan hasil yang paling penting dari politik internasional.