Indonesia Culinary Weeks 2024: Strategi Gastrodiplomasi dalam Mengukuhkan Soft Power di Kancah Internasional

BY Fany Anggun Abadi
04 Oktober 2024
Indonesia Culinary Weeks 2024: Strategi Gastrodiplomasi dalam Mengukuhkan Soft Power di Kancah Internasional

Diplomasi budaya yang dilakukan Indonesia merupakan salah satu cara untuk memperkuat hubungan antarnegara melalui pertukaran seni, tradisi, dan budaya. Gastrodiplomasi adalah strategi diplomasi yang menggunakan makanan dan kuliner sebagai alat untuk memperkenalkan serta mempererat hubungan antarnegara. Gastrodiplomasi berperan sebagai alat strategis bagi negara-negara untuk meningkatkan soft power mereka dengan memperkenalkan tradisi kuliner. Ini melibatkan penggunaan makanan sebagai media untuk mendorong pertukaran budaya dan memperkuat hubungan diplomatik. Dalam konteks Indonesia, gastrodiplomasi bertujuan untuk meningkatkan citra kuliner negara di kancah internasional, menjadikannya pemain kunci dalam gastronomi global (Nobelis, M. K., dkk, 2024).

Karakteristik Gastrodiplomasi: 

Menyampaikan Identitas Budaya: Makanan adalah bagian integral dari identitas budaya suatu bangsa. Melalui gastrodiplomasi, suatu negara dapat memperkenalkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai mereka kepada negara lain. Misalnya, rendang dan nasi goreng sering digunakan untuk menggambarkan kekayaan kuliner Indonesia di kancah internasional (Herawati, F., 2020).

Menarik Pariwisata: Memperkenalkan kuliner khas dapat memancing minat orang untuk mengunjungi negara tersebut. Misalnya, Thailand secara aktif menggunakan gastrodiplomasi melalui kampanye "Thai Kitchen to the World" untuk mempromosikan makanan Thailand dan mendukung pertumbuhan restoran Thailand di luar negeri (Mirwan, F. A., 2018).

Memperkuat Hubungan Diplomatik: Dalam konteks diplomasi antarnegara, acara atau festival makanan bisa menjadi cara untuk mempererat hubungan, baik secara politik maupun sosial. Misalnya, jamuan makan kenegaraan sering menyajikan makanan khas negara asal dan negara tamu sebagai simbol persahabatan (Baskoro, R. M., 2017).

Promosi Kuliner di Acara Internasional: Negara-negara menggunakan acara-acara internasional seperti World Expo, festival kuliner internasional, atau pameran pariwisata untuk mempromosikan kuliner mereka. Misalnya, Indonesia kerap menampilkan berbagai masakan tradisional di festival kuliner di luar negeri sebagai bagian dari promosi budaya dan pariwisata (Bahari, G. A., dkk., 2024).

Dalam konteks Indonesia Culinary Week 2024, gastrodiplomasi akan menjadi fokus utama, dengan berbagai inisiatif dan acara yang dirancang untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada audiens global.

Inisiatif Utama dalam Gastrodiplomasi:

Program "Indonesia Spice Up the World": Diluncurkan pada tahun 2021, program ini bertujuan untuk mendirikan 4.000 restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024. Ini mencakup pelatihan keterampilan kuliner dan promosi hidangan khas seperti rendang dan nasi goreng (kumparan.com, 2024).

Festival Kuliner Internasional: Indonesia aktif berpartisipasi dalam festival kuliner global, seperti National Geographic Traveller Food Festival di London pada Juli 2024, di mana produk seperti sambal Indonesia menarik perhatian besar dari pengunjung internasional (news.detik.com, 2024).

Promosi Rempah-rempah: Gastrodiplomasi juga berfokus pada peningkatan ekspor rempah-rempah Indonesia, yang merupakan bagian integral dari masakan dan budaya negara. Hal ini diharapkan dapat mendukung ekonomi lokal dan meningkatkan kesadaran global tentang kekayaan kuliner Indonesia (kumparan.com, 2024).

Diplomasi ini tidak hanya memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke luar negeri, tetapi juga membantu memperkuat hubungan diplomatik, menarik pariwisata, dan meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.

Daftar Rujukan:

Bahari, G. A., Muttaqin, A. Z., Safitri, D. A., Adhimukti, N. R., & Imelda, S. M. (2024). Strategi gastrodiplomasi kopi khas Indonesia: Studi kasus kopi Kalyan di Tokyo. *SIYAR Journal, 4*(1), 19-32.

Baskoro, R. M. (2017). Konseptualisasi dalam gastrodiplomasi: Sebuah diskusi kontemporer dalam hubungan internasional. Insignia: Journal of International Relations, 4 (02), 35-48.

Herawati, F. (2020). Upaya Indonesia mempererat hubungan bilateral dengan Jerman melalui gastrodiplomasi pada tahun 2014-2018. (Doctoral dissertation, Universitas Pelita Harapan).

kumparan.com. (2024). Gastrodiplomasi di Indonesia: Upaya budaya dan ekonomi. https://kumparan.com/sekarsari-sugihartono/gastrodiplomasi-di-indonesia-upaya-budaya-dan-ekonomi-23DQp4EJX6d 

kumparan.com. (2024). Gastrodiplomasi: Kekuatan kuliner Indonesia dalam hubungan internasional. https://kumparan.com/adisty-variza/gastrodiplomasi-kekuatan-kuliner-indonesia-dalam-hubungan-internasional-22oqOLmLQGX 

Mirwan, F. A. (2018). Efektivitas gastrodiplomasi Korea Selatan dalam meningkatkan jumlah wisatawan Indonesia ke Korea Selatan tahun 2012-2017. (Doctoral dissertation, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta).

Nobelis, M. K., de Fretes, C. H., & Hergianasari, P. (2024). Soft power diplomacy Korea Selatan terhadap Indonesia melalui gastrodiplomasi tahun 2019-2022. Administraus, 8 (2), 69-79. 

news.detik.com. (2024). Diplomasi sambal: Dari perut ke dunia. https://news.detik.com/kolom/d-7528072/diplomasi-sambal-dari-perut-ke-dunia