Meninjau aspek historis dari diplomasi kemanusiaan, dimana istilah ini lahir dari sebuah tujuan untuk memberikan perhatian lebih kepada manusia, peran aktor non-negara yang mendominasi. Hal ini didasarkan dari asusmsi bagaimana Konvensi Jenewa dan sebuah lembaga bernama Palang Merah yang menjadi pelopor gerakan kemanusiaan ini yang akhirnya diadaptasi menjadi sebuah diskursus di Ilmu Hubungan Internasional. Peran tersebut berkembang menjadi penting dalam menangani krisis kemanusiaan yang terjadi akibat konflik ataupun bencana alam.
KontraS merupakan NGO yang kerap melakukan tindakan advokasi terhadap berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia.Tindakan advokasi tersebut salah satunya dilakukan KontraS untuk membela hak-hak dasar Rohingya yang telah dilanggar oleh Pemerintah Myanmar secara sistematis. Peran advokasi seperti yang dilakukan oleh KontraS menjadi bagian dari pendekatan multitrack diplomacy. KontraS menjadi aktor alternatif selain negara yang berpengaruh dalam resolusi konflik, termasuk di bidang HAM.